dengarkan hatimu berbicara

Selasa, 22 Januari 2008

yahudi dan rasulullah

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan
membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan
makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?

Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan
hamper tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja. Apakah Itu?, tanya Abubakar RA. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk
diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu? Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau). Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.

Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak
susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata
kepada pengemis itu, Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata,
Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia....

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga
dan sejak hari itu menjadi muslim.

Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW?
Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau? Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.

Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah baiknya kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup melakukannya.

Sebarkanlah riwayat ini ke sebanyak orang apabila kamu mencintai Rasulullahmu. ..

Sadaqah Jariah salah satu dari nya mudah dilakukan, pahalanya?
MasyaAllah....
seperti argo taxi... jalan terus……..

by.INDIRA 2008

Selasa, 01 Januari 2008

Dari jundimu....

Assalamu'alaikum warrahmatullah wabarakatuh

Ummi dan abi Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala selalu menaungi kita dengan naungan cinta dimana saja berada, karena dengan kasih sayangNya- lah hidup kita akan semakin berkah, apalagi kalau kita menggunakan kasih sayang Allah tersebut dengan menambah ketakwaan kepadanya, maka hidup kita akan semakin terjamin oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena walillaahi mulkussamaawaati wal ardhi kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah maha kuasa atas segala sesuatu.

Ummi dan abi,tidak hanya hidup didunia ini saja Allah akan menjamin kebahagiaan kalau kita bertaqwa, namun Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga menjamin segala kesenangan yang paling indah saat kepulangan kita tiba. Allah akan merancang penyambutan Ruh kita saat pulang nanti dengan sambutan suara gemuruh para malaikatnya..,para Nabi..,orang-orang sholeh, dan yang sangat paling indah adalah disambutnya kita oleh pertemuan kepada sang kekasih pujaan hati belahan jiwa yang selalu terangkai oleh kata dan terdesir oleh hati yaitu Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam. Sungguh sangat terasa indah kalau dalam pertemuan tersebut akan terulas sungging senyum Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam yang indah, sembari memeluk bahagia, maka tak terasa akan terurai tangis kerinduan yang telah lama terpendam, yang telah mewarna dalam kesabaran, hingga Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun akan menyambut kita dengan keridhoanNya untuk para pemilik jiwa-jiwa yang tenang.

Ummi dan abi yang jauh dimata namun selalu lekat dihati, hari-hari yang nanda lalui selalu terhias oleh bayang kerinduan ingin segera berjumpa, namun alhamdulillah dalam perjuangan ini nanda selalu bahagia..,dan tidak pernah sepi.., karena ada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. walau badan ini terasa sepi karena jauh dari ummi dan abi, namun bathin ini tidak pernah sepi, karena Allah selalu hadir di hati , menghibur segala kegundah gulana-an hidup dengan segala kenikmatan yang tercurah ruah, hingga terkadang diri ini merasa malu karena nilai takwa yang terasa kurang. Kita terkadang sadar mau dibawa kemana badan ini kalau seluruh hidup selalu terhias akan dunia yang melenakan, seperti kata KH. Abdullah Gymnastiar bahwa hidup ini hanya sebentar saja..,hanya mampir sekejap saja...maka janganlah kita terpedaya. Mata'udunya qaliilun walakhiratu khairun kesenangan dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertaqwa.

Ummi dan Abi yang selalu menghias mimpi, cukup Allah saja dalam hidup kita yang akan memberikan sebagian karuniannya, dan jadikannlah diri ini untuk menjadi orang-orang yang selalu berharap kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena terlalu berharap kepada makhluk itu lebih banyak kecewanya dari pada senangnya, mari kita labuhkan seluruh hidup kita ini hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya.

Salam rindu yang teramat merindu dari jauh, doakan jundimu


BY.INDIRA 2008

Telaga hati...



Sungguh lemahnya diri ini
Kulalui hari ini dengan tak pasti……
Inilah yang membuat cermin hati kian terasa rusuh

Mungkin....!!!
Bekal dimalam hariku yang tak kujalani

Sehingga bikin hati terasa sunyi

Kemudahanku kini menjadi sebuah harapan besar yang kugantungkan

Kepada sang pemilik jagad raya ini
Kebanggaan sejati itu adalah aktivitas amal yang kulakukan dengan ikhlas dan
Tanpa suatu bekas kita yang bisa dikenali oleh
Orang lain

Kesuksesan hidup adalah cerminan ibadah kita pada Allah SWT

Prestasimu adalah ibadahmu

Hati bening adalah hati yang bisa menangis ketika bertemu sang ”kekasih” sejatinya
Dikala orang lain terlelap

Kebahagiaan hidup bisa diperoleh jika kita bisa memaknai hal-hal yang terjadi dalam hidup kita dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih

Ketampanan dan kecantikan hanya tampak pada oarang yang
Sabar dan ten
ang dalam menghadapi cobaan dari-Nya

BY.INDIRA 2008

Indahnya cinta pertama

Tubuhnya terkulai lemah dengan sisa butiran keringat yang masih tampak berkilauan di dahinya. Perjuangan hidup mati yang menggadaikan jiwa baru saja usai. Semburat pucat di wajah pun perlahan lenyap. Namun ia tersenyum, lalu bibirnya melafadzkan hamdalah.
Tak lama, sosok mungil itu ada di dalam dekapan. Dipeluknya dengan segenap kehangatan kasih sayang, padahal dirinya sendiri masih tampak lelah. Terlihat matanya berbinar-binar senang seraya tak henti-hentinya menyapa buah hati tercinta. Tetes air bening pun mengalir dari sudut mata, air mata bahagia.

Bagai melepas kerinduan yang teramat dalam, pipi yang masih kemerah-merahan itu dicium dengan lembut dan kepalanya dibelai dengan manja. Yang dirindukan pun sedikit menggeliat. Subhanallah, betapa indahnya ciptaan-Mu, ya Allah.
Mata kecilnya memang belum bisa melihat dengan sempurna, namun nalurinya berkata, dirinya berada di tangan seseorang yang sangat mencintainya.

Elusan lembut dan sapaan yang sering terdengar saat masih di dalam rahim, kini dapat dirasakan. Aura cinta pun memancar dari kedalaman hati seorang bunda, menyelimuti sang buah hati yang baru saja menyapa dunia dengan lengkingan tangisannya.
Indah, bahkan teramat indah...

Cinta ibunda memang cinta yang paling indah. Cinta itu selalu ada di sisi mereka, dan tiada pernah ragu untuk dilimpahkannya. Mereka-lah yang tak pernah kenal lelah menjaga dan membesarkan kita semua.
Bahkan ketika kita belum mengenal sepatah kata, ibunda jua yang mengajarkan tentang makna kasih sayang dan cinta.

Adakah cinta yang dapat menyaingi cinta seorang ibunda? Betapa dengan kasihnya, masa kehamilan dilewati dengan keikhlasan dan kesabaran. Perasaan mual, pusing, ditambah dengan membawa beban di perutnya yang semakin hari semakin berat, hingga saat antara hidup dan mati ketika melahirkan, tak akan dapat tergantikan oleh cinta-cinta lain yang penuh kepalsuan.

Ibunda pun bagaikan pelabuhan cinta bagi anak-anaknya. Kerelaan mereka untuk sekedar disinggahi, lalu ditimbun dengan segala resah dan gundah, bahkan amarah, hanya dibalas dengan senyum kesabaran. Tak heran, seorang ibunda sanggup memelihara sedemikian banyak anak yang dilahirkannya, namun belum tentu satu anakpun bersedia menjaga dirinya hingga beliau tutup usia.

Rasanya kita semua pernah mengalami jatuh cinta. Dan cinta pertama itu selalu terhatur pada seseorang yang selalu ada di samping kita, tempat curahan suka dan duka. Ketika lapar, dengan tangannya ia menyuapkan makanan, diberikannya air susu dengan tulus saat kita haus, hingga diajarkannya berakhlak mulia bagaikan Rasulullah Sallallaahu Alayhi Wasallam, uswatun hasanah.

Ibunda memang bukan hanya madrasah pertama bagi anak-anaknya, tapi mereka-lah cinta pertama kita.


Dan apakah ada cinta yang paling indah daripada cinta pertama?

WaLlahua'lam bi shawab.

By. INDIRA 2008

Kamis, 27 Desember 2007

10 Golongan yang Tidak Masuk Surga

Ibnu Abas r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Ada sepuluh golongan dari umatku yang tidak akan masuk surga, kecuali bagi yang bertobat. Mereka itu adalah al-qalla’, al-jayyuf, al-qattat, ad-daibub, ad-dayyus, shahibul arthabah, shahibul qubah, al-’utul, az-zanim, dan al-’aq li walidaih.

Selanjutnya Rasulullah saw. ditanya, “Ya Rasulullah, siapakah al-qalla’ itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka mondar-mandir kepada penguasa untuk memberikan laporan batil dan palsu.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah al-jayyuf itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka menggali kuburan untuk mencuri kain kafan dan sebagainya.”

Beliau ditanya lagi, “Siapakah al-qattat itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka mengadu domba.”

Beliau ditanya, “Siapakah ad-daibub itu?” Beliau menjawab, “Germo.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah ad-dayyus itu?” Beliau menjawab, “Dayyus adalah laki-laki yang tidak punya rasa cemburu terhadap istrinya, anak perempuannya, dan saudara perempuannya.”

Rasulullah saw. ditanya lagi, “Siapakah shahibul arthabah itu?” Beliau menjawab, “Penabuh gendang besar.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah shahibul qubah itu?” Beliau menjawab, “Penabuh gendang kecil.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah al-’utul itu?” Beliau menjawab, “Orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf atas dosa yang dilakukannya, dan tidak mau menerima alasan orang lain.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah az-zanim itu?” Beliau menjawab, “Orang yang dilahirkan dari hasil perzinaan yang suka duduk-duduk di tepi jalan guna menggunjing orang lain. Adapun al-’aq, kalian sudah tahu semua maksudnya (yakni orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya).”

Mu’adz bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, bagaimana pandangan engkau tentang ayat ini: yauma yunfakhu fiish-shuuri fata’tuuna afwaajaa, yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kalian datang berkelompok-kelompok?” (An-Naba’: 18)

“Wahai Mu’adz, engkau bertanya tentang sesuatu yang besar,” jawab Rasulullah saw. Kedua mata beliau yang mulia pun mencucurkan air mata. Beliau melanjutkan sabdanya.

“Ada sepuluh golongan dari umatku yang akan dikumpulkan pada Hari Kiamat nanti dalam keadaan yang berbeda-beda. Allah memisahkan mereka dari jama’ah kaum muslimin dan akan menampakkan bentuk rupa mereka (sesuai dengan amaliyahnya di dunia). Di antara mereka ada yang berwujud kera; ada yang berwujud babi; ada yang berjalan berjungkir-balik dengan muka terseret-seret; ada yang buta kedua matanya, ada yang tuli, bisu, lagi tidak tahu apa-apa; ada yang memamah lidahnya sendiri yang menjulur sampai ke dada dan mengalir nanah dari mulutnya sehingga jama’ah kaum muslimin merasa amat jijik terhadapnya; ada yang tangan dan kakinya dalam keadaan terpotong; ada yang disalib di atas batangan besi panas; ada yang aroma tubuhnya lebih busuk daripada bangkai; dan ada yang berselimutkan kain yang dicelup aspal mendidih.”

by.INDIRA 2007

Ahlan wa sahlan

subhanallah betapa nikmatnya jika kita memahami betapa indahnya makna ukhuwah antara kita
alhamdulillah melalui blog ini kita bisa saling menjalin komunikasi antara kita khususnya sesama umat muhammad....
ikhwafillah......
rasulullah pernah bersabda
"Tidak beriman seorang mukmin sebelum dia mencintai saudaranya seperti dia
mencintai dirinya sendiri "
keberadaan blog ini adalah salah satu langkah kami untuk menjunjung islam dimata dunia....

semoga Allah selalu memberikan ridhonya kepada kita

--AMIN--